Peribahasa Nias beserta maknanya
Sama seperti bahasa lainnya di dunia, bahasa Nias juga memiliki peribahasa yang sering digunakan untuk mengungkapkan sesuatu tanpa menggunakan kalimat dengan makna literal.
Peribahasa Nias banyak digunakan untuk menyampaikan kiasan atau sindiran tentang suatu hal yang tidak berkenan. Selain itu, Peribahasa Nias juga menyampaikan nasehat dan mengandung makna motivasi bagi pendengar pendengarnya.
Peribahasa Nias lazimnya sering terdengar dalam beberapa kegiatan atau acara sakral dan acara adat di Nias. Contohnya, pesta pernikahan, acara layatan, dan sebagainya. Peribahasa Nias, umumnya gemari dan diucapkan oleh golongan tua.
Berikut ini adalah contoh contoh peribahasa Nias yang umum diucapkan oleh para penutur penutur bahasa Nias.
1. Abu'a Gōmō, lō abu'a Li
Maknanya adalah Sebuah ungkapan yang sangat menyakiti pendengar dan tak pernah bisa dilupakan. Ungkapan ini sering diucapkan untuk menegur seseorang yang suka lancang berbicara.
2. Abōlō duhe moroi ba nangi
Maknanya adalah seseorang yang berwatak pendiam memiliki tingkat kelebihan intelektual dibandingkan dengan seseorang yang berwatak suka ribut. Ungkapan ini sering disampaikan sebagai teguran bagi orang orang yang melakukan keonaran ditengah tengah masyarakat.
3. Tōra famera'ō Ndrima, ba kalua zafeto
Maknanya adalah watak seseorang penyabar yang muak dengan kejahatan atau perlakuan jahat orang lain kepadanya. Ungkapan ini disampaikan kepada orang yang sengaja mencari alasan membuat masalah kepada orang lain.
4. Bōi auko dōdō dalimbo, ba bōi obu'u dōdō landrōta
Maknanya adalah jangan menambah kesedihan dengan tingkah dan masalah baru. Sehingga seseorang yang sedih akan bertambah sedih dan dongkol. Ungkapan ini sering digunakan untuk menasehati anak anak muda yang suka membuat tawar hati orang tua.
5. Amuata nifaigi, bua bua nitōngōni
Maknanya adalah seseorang yang terlihat tampan dan cakap tidak bisa dijamin bisa memiliki kelakuan yang baik dan benar. Ungkapan ini lazimnya disampaikan kepada anak anak muda Nias yang hendak mencari pasangan hidup.
6. Bōi badu idanō ba wehasu hasu
Maknanya adalah buatlah sebuah kesepakatan dan keputusan dengan kepala dingin. Janganlah Keputusan dan kesepakatan dibuat karena emosi. Ungkapan ini sering disampaikan kepada orang yang suka membuat kesepakatan tanpa pembicaraan terlebih dahulu.
7. Bōi amawa mbanio ba Hinako
Maknanya adalah sebuah tindakan atau perilaku yang jahat, jangan diperlakukan kepada orang lain. Karena belum tentu orang lain lebih kompeten untuk melakukannya.
8. Hulō harita olifu ia gulinia
Maknanya adalah merujuk kepada seseorang yang lupa akan masa lalunya, lupa kepada orang lain yang berjasa kepadanya dan bahkan menyangkalnya. Ini merupakan sebuah ungkapan nasehat kepada orang orang yang sudah beranjak mulai sukses.
9. Alawa ngōfi moroi ba molō
Maknanya adalah seseorang yang harus mengakui dan menghormati derajat orang lain yang telah berjasa kepadanya. Contohnya Orangtua harus dihargai karena telah berjasa melahirkan.
10. Bōi tuko wulawa, bōrō golowingōu
Maknanya adalah jangan pernah mencari sesuatu kenikmatan yang bisa membuat masalah. Nasehat ini bermakna luas dan intinya adalah meningkatkan kewaspadaan akan sebuah tindakan.
Itulah 10 contoh Peribahasa Nias yang biasa diungkapkan dan biasa terdengar. Semoga ungkapan peribahasa ini dapat selalu dibudayakan sebagai sebuah kekayaan dalam berbahasa Nias. Khususnya para pemuda Nias yang pada saat ini mulai menghilangkan ungkapan peribahasa Nias disaat berbicara menyampaikan sesuatu.
Semoga bermanfaat. Ya'ahowu
Penulis: Lestariaman Humendru